Ilmuwan Memprediksi Adanya Gumpalan di Bagian Dalam Lapisan Mantel Bumi yang Sisa dari Pembentukan Bulan

Satu tim ilmuwan internasional dari China dan Amerika Serikat (AS) melakukan penemuan luar biasa yang menunjukkan bahwa dua objek besar yang terkubur di mantel-dalam Bumi mungkin merupakan sisa-sisa pembentukan Bulan sekitar 4,5 miliar tahun lalu.

Sebuah teori terkemuka menyatakan bahwa Bulan terbentuk ketika sebuah planet seukuran Mars yang disebut Theia menabrak Gaia atau Bumi awal, dan benturan tersebut melemparkan lapisan teratas Bumi ke luar angkasa, tempat puing-puing tersebut bergabung kembali dan membentuk Bulan.

Para peneliti dari California Institute of Technology, Arizona State University, dan Shanghai Astronomical Observatory (SHAO) yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China telah menemukan bukti baru yang mendukung hipotesis ini dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Kamis (2/11) di jurnal Nature.

Mereka mengusulkan bahwa dua anomali seukuran benua dengan kecepatan seismik rendah di mantel terbawah, masing-masing di bawah benua Afrika dan Samudra Pasifik, mungkin berasal dari material mantel Theia (Theia mantle material/TMM), yang pada dasarnya 2 hingga 3,5 persen lebih padat dibandingkan material mantel proto-Bumi.

Dengan menggunakan simulasi benturan besar, tim tersebut mengungkapkan bahwa sebagian kecil dari mantel Theia mungkin terdesak ke dan disimpan di dalam mantel bawah proto-Bumi yang padat setelah terjadinya benturan besar yang membentuk Bulan.

Mereka menemukan bahwa sisa-sisa Theia, seperti batuan Bulan, kaya dengan zat besi, sehingga lebih padat dibandingkan zat di sekitarnya.

Gumpalan padat berukuran puluhan kilometer setelah benturan mungkin tenggelam dan terakumulasi ke dalam tumpukan termokimia di atas inti Bumi, yang kemudian bertahan hingga sekarang dan menjadi konsekuensi alami dari benturan besar yang membentuk Bulan, menurut penelitian tersebut.

Hasil penelitian ini juga memberikan perspektif baru untuk memahami struktur internal Bumi, evolusi jangka panjang Bumi, dan bahkan proses pembentukan tata surya bagian dalam.

“Benturan besar yang membentuk Bulan tampaknya menjadi asal mula heterogenitas mantel awal dan menandai titik awal evolusi geologis Bumi selama 4,5 miliar tahun,” kata Deng Hongping dari SHAO, salah satu penulis dalam penelitian itu.

“Studi kami mungkin memberikan petunjuk mengenai kelayakan eksoplanet di luar tata surya kita,” tambah Deng.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Hot Topics

Related Articles