Suara.com – Hingga Rabu (28/2/2024) pukul 20.00 WIB, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD masih menempati posisi buncit dalam perolehan suara di Pilpres 2024.
Dikutip dari pemilu2024.kpu.go.id, Paslon 03 itu mendapatkan dukungan dari 21,36 juta orang atau setara dengan 16,68% suara.
Sejauh ini, Paslon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka lah yang menempati urutan pertama perolehan suara. Dengan demikian, besar kemungkinan Prabowo-Gibran yang akan memenangkan Pilpres 2024.
Hal ini membuat publik ramai bertanya-tanya akan nasib Ganjar ke depannya. Mungkinkah eks Gubernur Jawa Tengah itu menerima pinangan untuk masuk kabinet pemerintahan 2024-2029 apabila gagal memenangkan Pilpres 2024?
Hal ini terungkap ketika Ganjar diwawancara oleh Aiman Witjaksono di salah satu program televisi.
“Mas Ganjar jawabannya, kalau seandainya, ini saya bicara (seandainya) karena belum ada penetapan apapun, (kalau seandainya) masuk kabinet, siap?” tanya Aiman, dikutip dari akun TikTok @officialinews, Rabu (28/2/2024).
Dengan tegas suami Siti Atikoh Supriyanti itu memastikan dirinya tidak akan masuk kabinet. “Ya tidak,” tutur Ganjar tanpa basa-basi.
“Ini firm? Siapapun capresnya?” tanya Aiman lagi.
Ganjar menganggukkan kepala beberapa kali, “Tidak (masuk kabinet).”
Bagi Ganjar, sikapnya tersebut adalah bentuk menghormati siapapun mereka yang menang di Pilpres 2024, entah Prabowo-Gibran atau Anies Baswedan dan Cak Imin. Terlebih menurutnya rekonsiliasi politik tidak mesti tercapai dengan dirinya masuk ke kabinet.
“Menghormati mereka yang menang. Kami menghormati siapa yang menang dan kita beri keleluasaan itu untuk mereka menyusun kabinet bersama timnya,” ungkap Ganjar.
“(Rekonsiliasi) jangan diartikan ketika kita tidak di dalam pemerintahan berarti kita tidak damai. Justru check and balances dibuat agar jauh lebih baik. Saya khawatir kalau semua berada di kursi itu, dalam kekuasaan itu, tidak ada yang mengontrol.” tandasnya.
Sebelumnya beredar pula isu PDI Perjuangan sebagai partai utama pengusung Ganjar-Mahfud akan menjadi oposisi terhadap pemerintahan bila berujung kalah di Pilpres 2024.
Di sisi lain, Ganjar sendiri tampaknya sudah tak perlu lagi memusingkan keuangannya. Pasalnya Ganjar disebut-sebut mendapatkan uang pensiun dari jabatannya sebagai DPR RI periode 2004-2013, serta pensiunan setelah lengser dari jabatan sebagai Gubernur Jawa Tengah.