PAN Menjadi Saksi Terhadap Orasi Kecurangan pada Penghitungan Suara di Jember

Prastiono, seorang saksi dari Partai Amanat Nasional (PAN), menolak penyandingan data C hasil dan D hasil yang tidak disetujui. Di ruang pleno terbuka pada Rabu (6/3) malam, Prastiono akhirnya dikeluarkan oleh petugas meskipun kemudian diizinkan masuk kembali.

Ketika berada di luar ruangan rapat, Prastiono bersama anggota partai politik lainnya berorasi bergantian. Dia mengecam ketidakmampuan para orang pintar di balik pintu kecil dalam menyelesaikan persoalan Pemilu secara tuntas. Prastiono menegaskan bahwa meskipun memiliki mandat sah dari PAN, dia tidak diperlakukan adil oleh Bawaslu dan KPU.

Setelah beberapa kali masuk dan keluar ruang pleno, Prastiono kembali berorasi menyerukan agar Bawaslu dan KPU adu data dengan datanya. Selanjutnya, Caleg Nasdem, Jumadi Made, juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Pemilu di Jember yang dinilainya kacau.

Seorang warga Tanggul, Rully, juga ikut bersuara mengecam dugaan kecurangan dalam Pemilu di Sumberbaru dan Tanggul. Dia menemukan manipulasi data yang mencoreng integritas Pemilu.

Hingga dini hari Kamis (7/3), sejumlah simpatisan PAN dan partai lain masih berada di Hotel Aston dengan kehadiran ratusan polisi yang siaga. Tidak hanya itu, dalam keadaan tidak kondusif ini, pimpinan sidang terus melanjutkan proses rekapitulasi meskipun keberatan dan orasi dari Prastiono dan para peserta lainnya.

Source link

spot_img

Hot Topics

Related Articles