Hasto menyatakan bahwa telah melakukan kajian komprehensif mengenai periode pemilu tersebut. Dalam sebuah acara di stasiun televisi yang dikutip pada Minggu (17/3), Hasto mengatakan bahwa ia telah melakukan perbandingan antara Pemilu 2009 dan 2024, dengan hasil yang merupakan perpaduan antara Pemilu 1971 dan 2009. Menurutnya, pemilu tahun ini jauh dari prinsip demokrasi dan hasil risetnya menunjukkan adanya manipulasi yang mengganggu proses pelembagaan partai.
Hasto juga mengutip pernyataan dari tokoh politik nasional, Profesor Ikrar Nusa Bakti, yang menegaskan bahwa Indonesia dibangun untuk melanjutkan perjuangan para pejuang bangsa, bukan untuk menghalalkan dinasti politik era Orde Baru. Menurut Hasto, kita sebagai pemilik republik harus melanjutkan sejarah perjuangan para pahlawan bangsa, bukan membiarkan satu keluarga dengan jumlah anggota yang sedikit menghalangi nilai-nilai demokrasi dengan cara-cara yang populis.
Hasto menekankan pentingnya sikap kritis dalam menghadapi situasi ini dan menegaskan bahwa rakyat harus tetap bersikap kritis terhadap kondisi politik saat ini. Temukan berita terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.