Kepolisian Australia telah menembak seorang remaja yang menikam seorang pria dengan pisau dapur di pinggiran kota Willetton, Perth. Remaja tersebut terlebih dahulu menelepon polisi dengan ancaman kekerasan tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Seorang pria berusia 30-an akhirnya ditusuk dari belakang oleh remaja tersebut, dan tiga polisi yang tiba di lokasi kejadian menggunakan Taser dan pistol. Remaja itu akhirnya ditembak di tempat parkir setelah menolak menyerahkan pisau dan mencoba melarikan diri.
Meskipun motifnya belum pasti merupakan tindakan terorisme, tindakan remaja tersebut menunjukkan kemungkinan motif tersebut. Diduga bahwa remaja tersebut terpapar konten radikal online yang memengaruhi perilakunya.
Korban tusukan selamat dan dalam kondisi stabil di rumah sakit. Perdana Menteri Anthony Albanese menegaskan bahwa Australia adalah negara yang cinta damai dan tidak ada tempat bagi ekstremisme kekerasan. Meskipun kejahatan bersenjata dan penikaman jarang terjadi, tetap menjadi perhatian warga Australia.
Beberapa insiden penikaman sebelumnya, seperti pada seorang uskup Kristen Asyur dan enam orang di Bondi, telah menimbulkan ketegangan di masyarakat. Kepolisian New South Wales juga telah menangkap beberapa anak laki-laki terkait dugaan terorisme.
Sumber: [Link](https://rmol.id/dunia/read/2024/05/05/619204/polisi-australia-tembak-mati-seorang-remaja-radikal)
