Hal itu diungkapkan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo dalam diskusi publik Indopos.co.id/ Indoposco.id bertajuk “Mencintai NKRI Dari Balik Jeruji” di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/5).
“Benar, problem saat ini yakni persebaran paham radikalisme melalui era digital. Dan ini sangat sulit, karena media sulit dijangkau ruang dan waktu,” kata Benny Susetyo.
“Mereka sebar radikalisme pasif di dunia maya. Ini tantangan kita, apalagi ruang digital kita masih satu arah,” imbuhnya.
Ia menambahkan, pentingnya melibatkan penggiat media sosial untuk membangun pola pendidikan Pancasila kekinian. Pasalnya, pola pendidikan Pancasila lama tak lagi diminati generasi milenial.
“Kalau anak-anak sekarang dijejali pendidikan P4, satu jam mereka sudah ngantuk,” kata Benny Susetyo.
“Kita perlu juga membuat serial film napiter yang menarik, bagaimana mereka mau berikrar setia NKRI,” sambungnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.