Kami optimistis pertumbuhan industri tekstil, kulit, dan alas kaki akan berjaya, meningkat lebih besar lagi
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan peningkatan pengawasan terhadap produk impor tekstil dan produk tekstil (TPT), termasuk kulit dan alas kaki bisa membuat kinerja sektor tersebut semakin meningkat.
Â
“Kami optimistis pertumbuhan industri tekstil, kulit, dan alas kaki akan berjaya, meningkat lebih besar lagi apabila bersamaan dengan itu persoalan penjagaan impor ilegal dan pengawasan pasar sesuai aturan berlaku terhadap impor lebih masif untuk ditingkatkan pengawasannya,” kata Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin Adie Rochmanto Pandiangan di Jakarta, Senin.
Â
Menurut dia, pihaknya berharap adanya pengawasan paralel secara ketat terhadap aktivitas jual beli barang impor bekas (thrifting) di dalam negeri. Hal itu karena Kemenperin mengasumsikan adanya impor ilegal produk TPT yang tidak tercatat, mengingat adanya selisih data antara total impor yang dilaporkan dalam negeri, dengan biro statistik negara lain.
Â
Guna menjaga kinerja industri TPT, termasuk kulit, dan alas kaki, Kemenperin menerapkan strategi pembaruan alat produksi (restrukturisasi), dengan menggelontorkan dana sebesar Rp50 miliar pada tahun 2024 untuk pelaksanaan restrukturisasi mesin/peralatan industri penyempurnaan kain dan industri pencetakan kain dengan target 59 perusahaan.
Â
Ia menjelaskan saat ini industri TPT sudah tumbuh positif selama triwulan I 2024 yakni sebesar 2,64 persen. Begitu pula industri kulit, produk kulit dan alas kaki yang dalam periode sama tumbuh sebanyak 5,90 persen.
Â
Peningkatan performa itu turut menaikkan kontribusi industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi yakni sebesar 19,2 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sedangkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) industri tekstil pada April dan Mei 2024 terjadi peningkatan hingga mencapai posisi ekspansi dua bulan beruntun pertama kali sejak IKI dirilis pada November 2022.
Â
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024