LTM PBNU siapkan aplikasi Sistem Informasi Masjid NU atau SimasNU

Jakarta (ANTARA) – Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU) tengah menyiapkan aplikasi Sistem Informasi Masjid Nahdlatul Ulama (SimasNU) guna mengoptimalkan tata kelola masjid di Indonesia.

Ketua LTM PBNU Mokhamad Mahdum melalui keterangan di Jakarta, Sabtu, menekankan pentingnya penguasaan teknologi bagi takmir masjid, khususnya takmir masjid di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

“LTM PBNU sedang mengembangkan aplikasi IT sebut saja namanya Sistem Informasi Masjid NU (SimasNU) sebagai implementasi pelaksanaan arahan PBNU agar semua elemen NU melakukan transformasi digital,” katanya.

Mahdum menjelaskan aplikasi tersebut bersifat integratif per masjid per lokasi (by name, by address) yang memotret semua pelayanan masjid seperti tentang waktu shalat, jadwal pengajian, dan penceramah.

Di samping itu, lanjut dia, aplikasi ini juga diisi dengan informasi keuangan masjid, aset wakaf masjid, dan program-program layanan kepada jamaah, sebagai upaya optimalisasi dan sinergi atas setiap kegiatan di masjid.

“SimasNU akan menjadi salah satu pilar terpenting dalam ekosistem kemasjidan, karena aplikasi ini akan menguatkan pesan bahwa masjid bukan hanya sebagai tempat shalat namun sebagai pusat peradaban,” ujarnya.

Mahdum yang juga Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI ini juga menjelaskan aplikasi ini merupakan upaya dalam mendorong optimalisasi tata kelola Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di masjid-masjid, agar masjid lebih mandiri secara keuangan dan memiliki program yang lebih variatif dan menyentuh persoalan umat.

“Aplikasi ini akan memudahkan masyarakat mendapatkan informasi tentang aktivitas masjid dan akuntabilitas pengelolaannya di masjid sekitar rumah tinggalnya atau di tempat kerja sehari-hari, karena aplikasi ini dirancang bukan hanya untuk masjid di kompleks perumahan, namun juga untuk masjid di perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat lainnya,” ungkapnya.

Oleh karenanya, upaya tersebut diawali oleh LTM PBNU dengan menginisiasi silaturahim nasional dan pelatihan bagi 400 takmir masjid di Jabodetabek melalui pelatihan selama tiga hari pada 7–9 September 2024 yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi takmir masjid dengan memperkuat pemahaman dan praktik beragama yang moderat, dengan penekanan utama pada penggunaan teknologi dan kepatuhan regulasi pengelolaan ZIS agar masjid masjid semakin makmur dan berdaya.

Terkait hal tersebut, melalui Kasubdit Kemasjidan Kementerian Agama RI Akmal Salim Ruhana mengapresiasi langkah-langkah LTM PBNU yang berupaya meneguhkan kembali dakwah masjid yang menjadi rahmat untuk seluruh semesta (rahmatan lil alamin).

“Karena dakwah semacam ini, jati diri masjid akan semakin kelihatan dan masjid akan kembali dijadikan rujukan utama kegiatan masyarakat,” ucap Akmal.

Baca juga: Takmir masjid hingga penyandang disabilitas dilatih siaga bencana

Baca juga: Kemenag susun standarisasi honorarium bagi imam dan takmir masjid

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024

Source link

spot_img

Hot Topics

Related Articles