Baru-baru ini, tim CUCUBA 2.0 yang terdiri dari delapan pekerja terbaik Kilang Plaju, mengharumkan nama Indonesia dengan menyabet dua penghargaan di ajang BIXPO 2024,” kata Area Manager Communication,
Palembang (ANTARA) – PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju, Palembang, Sumatera Selatan meraih dua penghargaan di ajang Bitgaram International Exposition of Electric Power Technology (BIXPO) 2024 yang diselenggarakan di Gwangju, Korea Selatan pada 6-8 November 2024.
“Baru-baru ini, tim CUCUBA 2.0 yang terdiri dari delapan pekerja terbaik Kilang Plaju, mengharumkan nama Indonesia dengan menyabet dua penghargaan di ajang BIXPO 2024,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Plaju Siti Rachmi, di Palembang, Rabu.
BIXPO 2024 diselenggarakan oleh Korea Electric Power Corporation (KEPCO), merupakan ajang global bagi perusahaan, inovator, dan ahli dari berbagai negara untuk berdiskusi tentang masa depan teknologi energi, menghadirkan lebih dari 110 invention dari berbagai perusahaan internasional (international company) di dunia, dengan jumlah pengunjung hingga 17 ribu orang.
Dia menjelaskan, penghargaan yang diserahkan dalam konferensi internasional ‘energy leader summit” yang dihadiri oleh pemimpin dan pakar industri energi dari berbagai belahan dunia, diraih atas inovasi produk Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur atau bahan bakar kapal rendah sulfur, yang diproduksi di Kilang Pertamina Plaju.
Dengan judul inovasi “Production of Low Sulphur Marine Fuel Oil (MFO LS) using CUCUBA method (Current Cutting Set Upgrade for Better Advancement) by Modifying Normal Crude Distillation Operation Mode into Low Severity Mode at Pertamina Plaju Refinery”, tim CUCUBA 2.0 berhasil meraih Silver Awards dan Special Awards dari Pemerintah Provinsi Gwangju.
Kemudian ditunjuk sebagai perwakilan peserta internasional, untuk diwawancarai KEPCO (Korea Electric Power Corporation) dalam liputan channel nasional TV KBS Korea, katanya.
Menurut dia, delapan anggota tim CUCUBA 2.0 itu merupakan gugus dalam Continuous Improvement Program (CIP), program yang mendorong inovasi pekerja secara berkelanjutan yang rutin digelar Pertamina setiap tahunnya.
Tim CUCUBA 2.0 menjadi salah satu delegasi Pertamina, karena telah lolos Annual Pertamina Quality (APQ) Awards di tingkat pusat.
Tim ini dipimpin oleh Endah Purbarani, beranggotakan Imam Nurhadi, Murtina Dwi Lastuti, Kgs. Irza Afrianto, Agnes Wahyuana Ayudyawati, Daniswara Krisna, Nanang Sulistyo dan Fakhrurrozie, yang semuanya merupakan pekerja yang membawa Kilang Pertamina Plaju sebagai pionir dalam ekspor produk MFO LS.
Penghargaan yang diraih oleh TIM CUCUBA 2.0 ini menunjukkan pengakuan yang terus mengalir terhadap inovasi dan kualitas kerja tim itu di tingkat internasional, setelah sebelumnya meraih penghargaan Platinum pada ajang Annual Pertamina Quality (APQ) di tahun 2023 di Jakarta.
Inovasi tersebut menghasilkan value creation senilai 10,8 juta dolar Amerika Serikat, kata Rachmi.
Sementara General Manager RU III Plaju, Hermawan Budiantoro menambahkan, inovasi tersebut merupakan bentuk keseriusan PT Kilang Pertamina Internasional Unit Plaju dalam mendukung Sustainable Development Goals melalui produksi bahan bakar kapal yang ‘eco-friendly’ dengan proses yang lebih efisien dan kualitas kandungan sulfur best in class.
MFO LS adalah jenis bahan bakar yang digunakan dalam industri perkapalan, khususnya setelah diberlakukannya peraturan internasional yang ketat terkait emisi sulfur (belerang) dari kapal laut, yang dikeluarkan International Maritime Organization (IMO) pada 2020.
Produk tersebut menjadi salah satu alternatif ramah lingkungan untuk bahan bakar kapal karena menghasilkan emisi sulfur (belerang) yang lebih rendah.
Selain itu, penggunaan MFO LS juga dapat membantu mengurangi pembentukan hujan asam dan pencemaran udara lainnya.
Produk MFO LS diolah di Kilang Pertamina Plaju dengan komposisi bahan baku yang telah diformulasikan setelah melewati serangkaian tahapan Research & Development (R&D) yang ketat melalui kolaborasi perwira Kilang Pertamina Plaju dari berbagai fungsi
Selain itu, produksi MFO LS juga dilatarbelakangi permintaan (demand) yang terbuka lebar di market domestik dan internasional, karena keterbatasan bahan bakar kapal yang memenuhi regulasi IMO sehingga industri kapal harus memasang scrubber di exhaust kapal untuk menurunkan emisi.
Lokasi yang strategis dekat dengan sumber bahan baku (sumur minyak) dan memiliki karakteristik spesifikasi minyak mentah untuk memenuhi produk sesuai dengan target spesifikasi.
Terdapat peluang (opportunity) pengembangan untuk terus meningkatkan produksi produk ramah lingkungan.
Mengingat RU III Plaju yang memiliki fasilitas kilang, tanki dan dermaga (jetty) yang beroperasi dengan aman dan andal, ditambah kondisi geografisnya yang dekat dengan Sungai Musi sebagai sarana transportasi produk ke market domestik dan internasional, maka produksi MFO LS pun mendapat ekosistem yang suportif, jelas Hermawan.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024