Pada tahun 1960-an hingga 1970-an, di Kalimantan terdapat empat Kodam, yaitu Kodam IX/Tanjung Pura di Kalimantan Barat (Kalbar), Kodam X/Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan (Kalsel), Kodam XI/Tambun Bungai di Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Kodam Mulawarman di Kalimantan Timur (Kaltim). Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Supian H.K., mengungkapkan bahwa Kalsel akan kembali memiliki Komando Daerah Militer Daerah (Kodam) X pada tahun 2025. Hal ini disambut baik oleh Supian, yang juga menyatakan bahwa Kalsel akan memiliki satuan khusus setingkat komando resimen militer (korem) di Kabupaten Tanah Bumnu pada tahun yang sama. Keberadaan Kodam X dan satuan khusus ini di Kalsel dianggap strategis karena sebagai gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Supian juga menekankan bahwa pihak Pemerintah Provinsi Kalsel siap mendukung rencana pembangunan Kodam X dan satuan khusus TNI tersebut dengan menyediakan lahan untuk instalasi pertahanan keamanan. Sejarah mencatat bahwa Kalsel pernah memiliki Kodam X/Lambung Mangkurat pada periode tahun 1960-an hingga 1980-an, yang dijabat oleh beberapa pangdam terkemuka seperti Brigjen TNI Mistar Tjokroekoesoemo dan Brigjen TNI Syamsudin, putra daerah Kalsel.
Rasionalisasi pada akhir tahun 1980-an menyebabkan tersisanya satu Kodam di wilayah Kalimantan, yaitu Kodam Mulawarman. Sejarah pembelaan wilayah juga mencatat adanya Panglima Komando Wilayah Pertahanan (Pangkowilhan) Kalimantan dan Komando Daerah Maritim (Kodamar) pada tahun 1960-an hingga 1970-an. Rencana kehadiran kembali Kodam X dan satuan khusus TNI di Kalsel merupakan langkah strategis dalam memperkuat pertahanan di wilayah tersebut serta mencerminkan komitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Kalimantan.
