Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) telah mengidentifikasi tiga tren utama dalam ekonomi kreatif yang diproyeksikan akan mendominasi pada tahun 2025. Tren pertama adalah “Local is the New Luxury,” yang menyoroti produk dan budaya lokal dengan standar kualitas global. Selanjutnya, tren “Experiential Experience Kuliner” akan memberikan pengalaman baru dalam menjelajahi aneka cita rasa kuliner Indonesia. Terakhir, “Revolusi Mode” akan menekankan keberlanjutan dan penggunaan bahan ramah lingkungan, seperti serat alami.
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan bahwa tren-tren ini mencerminkan arah inovasi, keberlanjutan, dan relevansi budaya di era digital. Harapannya, tren ini dapat membantu mencapai target PDB Ekonomi Kreatif pada tahun 2029, sebesar 8,37 persen, sesuai dengan RPJMN.
Data dari semester I 2024 juga menunjukkan peningkatan nilai ekspor ekonomi kreatif yang menggembirakan, dengan ekspor terbesar berasal dari sektor fesyen, kriya, dan kuliner. Melalui tren ini, Kemenkraf berharap dapat merangsang pertumbuhan ekonomi kreatif secara keseluruhan, dengan peningkatan ekspor, penyerapan tenaga kerja, dan investasi di sektor ekonomi kreatif.