“Penyebab KDRT pada Perempuan: Masalah Ekonomi dan Dampaknya”

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan seringkali dipicu oleh masalah ekonomi, menurut Anggota Komisi XI DPR RI, Andi Yuliani Paris. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah pemberdayaan ekonomi guna menangani kasus KDRT ini. Andi menekankan pentingnya menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi generasi muda agar mereka tidak terjerumus dalam situasi yang berpotensi memicu KDRT. Selain itu, pendidikan juga memegang peran penting dalam mengatasi tantangan ekonomi masa depan. Oleh karena itu, disarankan untuk menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja. Dengan demikian, lulusan akan lebih siap bersaing di dunia kerja dan potensi terjadinya KDRT dapat tereduksi.

Yayasan Kemanusiaan Rombongan Ibu-Ibu Eksis (Rombsis) Indonesia, diwakili oleh Ketua Umumnya, Andi Idhanursanty, menegaskan pentingnya pendidikan tentang KDRT dimulai dari lingkungan keluarga, terutama peran ibu sebagai pengaruh utama dalam membentuk karakter anak-anak. Ida menekankan bahwa keberhasilan anak-anak sangat tergantung pada pendidikan yang diberikan oleh orang tua, khususnya ibu. Oleh karena itu, ibu tidak hanya perlu memberikan pendidikan agama dan formal, tetapi juga menjadi contoh dalam nilai-nilai kehidupan.

Idhanursanty juga menyoroti kesadaran terhadap masalah KDRT dan perlunya ibu-ibu untuk mengikuti kegiatan edukasi guna memahami peran sebagai perempuan yang bermamfaat bagi keluarga dan masyarakat. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga sumber penghasilan yang halal serta menghindari praktik-praktik yang merugikan keluarga, seperti kerja paksa dan kekerasan dalam rumah tangga. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan angka KDRT dapat ditekan dan peran ibu sebagai agen perubahan keluarga dapat semakin diperkuat.

spot_img

Hot Topics

Related Articles