Pemerintah China mengharapkan Presiden ke-47 Amerika Serikat, Donald Trump, untuk memilih kerja sama daripada konfrontasi dalam hubungan China-AS. Mao Ning, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, menyatakan bahwa kedua negara akan mendapat manfaat dari kerja sama dan mengalami kerugian dari konflik, sesuai dengan sejarah hubungan bilateral yang telah terbukti. Mao Ning menekankan pentingnya saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan antara China dan AS. China siap untuk meningkatkan dialog, komunikasi, dan pengelolaan perbedaan dengan baik bersama pemerintahan AS yang baru guna mencapai kemajuan yang lebih besar dalam hubungan kedua negara. Selain itu, Donald Trump, dalam pidato pelantikannya sebagai Presiden AS periode 2025-2029, menyampaikan rencananya terkait status darurat nasional di perbatasan selatan AS untuk menghentikan migrasi ilegal serta beberapa kebijakan lain terkait ekonomi dan kebijakan luar negeri. Trump juga menegaskan pengakuan AS hanya terhadap dua jenis kelamin, pria dan wanita. Dengan demikian, hubungan antara China dan AS diharapkan dapat terjaga dengan baik dan membawa manfaat bagi kedua negara serta dunia secara keseluruhan.
