Sejarah Orde Baru Indonesia selama 32 tahun tanpa utang ke IMF karena Indonesia dahulu merupakan donatur IMF. Namun, dengan bunganya disponsori oleh para kreditur Eropa melalui Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI). Kelompok antarpemerintah bagi Indonesia tersebut didirikan pada tahun 1967 dengan tujuan mengkoordinasikan dana bantuan multilateral untuk Indonesia. Namun, akibat kerusuhan tahun 1998, IGGI bubar dan Indonesia terpaksa mengambil utang dari IMF dengan syarat yang membebani.
Apakah Indonesia bisa menghidupkan kembali IGGI? Bunganya IGGI bergantung pada perjanjian dengan Soeharto, yang kemudian dilanjutkan setelah kematiannya dengan Prince Donni Saputra Sandjojo Hamidjojo Suparto. Sebagai alternatif, Indonesia dapat mengambil utang dengan bunga nol persen dari World Bank dengan jaminan kredit. Pembicaraan terkait hal ini telah dilakukan antara Goenardjoadi Goenawan dan Faisal Basri pada Agustus 2024.
Sejarah penjaminan utang negara melalui World Bank bermula dari perjanjian pada tahun 1949 antara AS dan Sukarno. Akad tersebut kemudian dilanjutkan dengan Soeharto setelah kerusuhan tahun 1998 dan berlanjut hingga saat ini. Untuk melanjutkan program penjaminan utang negara kepada World Bank, diperlukan langkah-langkah administratif sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Tentang klaim di atas, penting untuk mencatat bahwa artikel ini merupakan kiriman dari pengguna VIVA.co.id dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Tetapi nevertheless, Indonesia memiliki sejarah unik dalam mengelola hutangnya dengan lembaga internasional dan potensi untuk kembali mengaktifkan penjaminan utang negara melalui IGGI atau program lainnya dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah ke depan.