Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu mekanisme demokrasi yang penting untuk menentukan arah suatu negara. Di negara demokratis, Pemilu merupakan cerminan dari suara rakyat yang menentukan masa depan bangsa tersebut. Suara rakyat akan diwakili oleh partai politik yang berkompetisi untuk meraih kursi dalam Pemilu. Dalam konteks politik Indonesia yang menerapkan sistem multipartai, banyak partai politik berkompetisi untuk meraih dukungan rakyat.
Ketatnya persaingan antar partai politik dalam meraih suara pemilih mempengaruhi strategi komunikasi politik yang diterapkan. Kompetisi di arena Pemilu mendorong para kontestan untuk menggunakan berbagai strategi komunikasi politik yang efektif untuk memenangkan suara rakyat. Pembentukan citra politik, pembentukan opini publik, dan peningkatan partisipasi politik menjadi tujuan dari komunikasi politik yang dilakukan selama Pemilu.
Sistem politik yang ada dalam sebuah negara juga turut memengaruhi dan dipengaruhi oleh komunikasi politik yang dilakukan oleh partai politik. Almond dan Powell melihat komunikasi politik sebagai salah satu fungsi penting dalam sistem politik bersama dengan fungsi-fungsi lainnya seperti artikulasi, agregasi, sosialisasi, dan rekruitmen. Strategi komunikasi politik merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk berinteraksi, menyebarkan informasi politik, dan mempengaruhi dampak informasi politik tersebut.
Tujuan dari komunikasi politik adalah untuk menyampaikan pesan politik, membentuk citra politik, dan meningkatkan partisipasi politik agar memenangkan suara dalam Pemilu. Keberhasilan seorang caleg dalam Pemilu sangat ditentukan oleh strategi komunikasi politik yang digunakan. Oleh karena itu, penelitian mengenai strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh caleg terpilih dan tidak terpilih menjadi penting untuk dipahami.
Selain itu, bentuk aplikasi komunikasi politik seperti retorika politik, agitasi politik, dan propaganda politik juga memiliki peran dalam Pemilu. Retorika politik digunakan untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui pidato yang persuasif. Sedangkan agitasi politik memanfaatkan kontradiksi dalam masyarakat untuk menciptakan keadaan baru dan mempengaruhi opini publik dalam Pemilu.
Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang strategi komunikasi politik, para kontestan Pemilu diharapkan mampu meraih dukungan rakyat yang lebih luas. Kesadaran akan pentingnya komunikasi politik yang efektif menjadi kunci keberhasilan dalam meraih suara dan memenangkan Pemilu. Artikulasi yang jelas, penyebaran informasi yang tepat, dan pembentukan citra politik yang positif akan meningkatkan peluang sukses para caleg dalam Pemilu legilatif mendatang.