Tawuran di Jakarta dikaitkan dengan keangguran pemuda
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta mengusulkan langkah untuk mengatasi tawuran yang terjadi di Jakarta dengan memperkerjakan pemimpin pemuda yang masih menganggur. Menurut Sekda, dengan memberikan pekerjaan kepada pemimpin pemuda, maka dapat mencegah terjadinya tawuran di antara anggota pemuda di wilayah tersebut.
Marullah Matali, Sekda Provinsi DKI Jakarta, menjelaskan bahwa tawuran tidak terjadi karena pemuda suka berkelahi, melainkan karena mereka memiliki banyak waktu luang akibat keangguran. Kemiskinan juga diakui sebagai faktor pendorong dalam terjadinya tawuran di kalangan pemuda. Oleh karena itu, pencarian solusi untuk mempekerjakan pemuda diharapkan dapat mengatasi masalah ini.
Selain itu, Fredy Setiawan, Kepala Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta, telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memberikan imbauan kepada masyarakat agar dapat mencegah tawuran. Upaya ini dilakukan dalam rangka menyosialisasikan kepada masyarakat terkait dengan perilaku yang tidak diinginkan, terutama selama bulan Ramadhan.
Tawuran telah beberapa kali terjadi di Jakarta, termasuk di Penjaringan, Jakarta Utara pada awal tahun ini. Pemprov DKI Jakarta bersama dengan berbagai pihak terus bekerja keras untuk mencegah terjadinya tawuran dan menjaga ketertiban di wilayah tersebut.