Bank-bank yang tergabung di dalam Himbara (Bank-Bank Milik Negara) memiliki peran yang unik, di mana selain berfungsi sebagai badan usaha milik negara, mereka juga berkewajiban untuk melaksanakan tugas negara seperti memberikan layanan perbankan di daerah-daerah terpencil. Hal ini membedakan mereka dari bank-bank swasta yang fokus pada profit tanpa terlalu banyak mengambil risiko. Himbara terdiri dari Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN yang harus memenuhi kebutuhan perbankan di seluruh Indonesia sambil berkontribusi pada perekonomian nasional, terutama saat kondisi sulit seperti krisis pandemi.
Manajemen Himbara harus diatur dengan baik agar mereka tetap dapat memberikan layanan perbankan dan kredit yang terjangkau untuk semua lapisan masyarakat, sambil mencapai kinerja yang positif. Meskipun mereka merupakan perusahaan publik yang bertanggung jawab kepada negara dan pemegang saham, bank-bank negara ini menunjukkan kinerja yang baik berdasarkan laporan keuangan terbaru. Laba usaha yang signifikan tahun lalu, seperti yang terlihat dari laporan keuangan konsolidasi tahun 2024, menunjukkan kontribusi positif Himbara pada perekonomian melalui pembayaran pajak dan dividen.
Secara keseluruhan, bank-bank negara ini dapat dianggap sebagai motor penggerak ekonomi, terutama dalam situasi ketidakpastian ekonomi global. Untuk memberikan kontribusi yang signifikan, mereka disarankan untuk bekerja secara efisien dan efektif, seperti dengan menggunakan rasio Net Interest Margin (NIM) untuk mengukur efektivitas pengelolaan aset produktif untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Dengan cara ini, bank-bank milik negara dapat membiayai berbagai sektor dengan bunga kredit yang lebih rendah, membantu sektor riil seperti manufaktur, pertanian, dan jasa pulih dari keterpurukan.
Selain itu, perkembangan teknologi digital memungkinkan bank-bank negara untuk memberikan layanan perbankan yang lebih mudah di seluruh Indonesia. Fungsi intermediasi bank-bank negara, seperti yang terlihat dari penyaluran kredit yang positif, menunjukkan kontribusi besar mereka pada ekonomi. Pertumbuhan kredit yang signifikan di berbagai segmen, seperti kredit BRI yang banyak disalurkan kepada UMKM, menunjukkan upaya Himbara dalam mendukung perekonomian Indonesia.
Tantangan ke depan bagi bank Himbara termasuk memastikan operasional mereka tetap efisien dan mengelola NIM dengan baik untuk menekan tingkat bunga kredit. Dengan meningkatnya tuntutan untuk menjaga kinerja yang prima dan menghadapi lingkungan ekonomi yang sulit, manajemen Himbara juga perlu diberikan remunerasi yang pantas agar dapat terus memacu kinerja perbankan ke arah yang lebih baik lagi. Dengan demikian, bank-bank negara ini diharapkan tetap menjadi motor penggerak ekonomi yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia.