Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengungkapkan bahwa masyarakat bisa mengambil teladan dari perjuangan Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto dalam mewujudkan kemandirian ekonomi melalui koperasi. Menurutnya, konsep kemandirian ekonomi yang diperjuangkan oleh HOS Tjokroaminoto dapat diaplikasikan dalam kehidupan saat ini sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi. Ferry melihat bahwa pemikiran besar HOS Tjokroaminoto dalam menciptakan kemandirian ekonomi melalui gerakan Sarekat Islam masih relevan hingga sekarang. Ideologi gerakan serikat buruh Indonesia yang dilandasi oleh pemikiran HOS Tjokroaminoto tetap menjadi inspirasi dalam memperjuangkan kemandirian ekonomi.
Koperasi sendiri dipandang sebagai sistem yang menganut prinsip kemandirian yang diperjuangkan bersama oleh semua anggotanya. Melalui kerja sama dalam koperasi, diharapkan dapat tercipta wadah yang ideal untuk meningkatkan kesejahteraan anggota tanpa campur tangan pihak luar. Ferry mendorong untuk melanjutkan perjuangan HOS Tjokroaminoto dalam mewujudkan kedaulatan negara dengan prinsip-prinsip yang dianutnya.
Kunjungan Wamenkop ke rumah HOS Tjokroaminoto yang kini telah menjadi museum, menggambarkan jejak-jejak sejarah masa lalu yang menunjukkan kesungguhan para pahlawan dan pendiri bangsa dalam usaha meraih kemerdekaan Indonesia. Dari rumah sederhana tersebut, HOS Tjokroaminoto terus mengajar dan berdiskusi dengan para aktivis, seperti Proklamator Kemerdekaan Ir. Soekarno. Gerakan Sarekat Islam yang dipimpin Tjokroaminoto menjadi organisasi besar dan dihormati oleh Pemerintah Kolonial Belanda, meskipun pada akhirnya dibatasi anggotanya karena dianggap mengancam stabilitas politik dan ekonomi penjajah.
Ferry menegaskan bahwa dari rumah sebesar itu lah muncul gagasan-gagasan besar untuk membangun pemerintahan sendiri dan menciptakan kemandirian ekonomi. Dengan demikian, kontribusi dan perjuangan HOS Tjokroaminoto tetap relevan dan dapat dijadikan contoh dalam mengembangkan koperasi.
