Strategi Unhas untuk Peningkatan Kelas Internasional dan Joint Degree

Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, tengah memfokuskan upaya untuk meningkatkan kualitas kelas internasional dan program double degree/joint degree. Menurut Prof Jamaluddin Jompa, eksposur internasional sangat penting bagi mahasiswa Unhas, di mana saat ini terdapat 233 program studi yang mencakup berbagai jenjang pendidikan dan sebagian besar telah terakreditasi internasional. Namun, baru 16 program studi yang memiliki kelas internasional aktif dan empat program double degree/joint degree dengan universitas luar negeri.

Salah satu kendala utama dalam penyelenggaraan program double degree atau joint degree adalah masalah pembiayaan. Prof JJ berharap agar semua fakultas di Unhas dapat bekerjasama untuk memenuhi kriteria yang diperlukan agar bisa mendapat dukungan beasiswa LPDP. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya dukungan finansial dari Unhas dan fakultas-fakultasnya, baik secara mandiri maupun dengan berkolaborasi dengan mitra universitas.

Kelas internasional di Unhas dianggap krusial untuk memberikan pengalaman global kepada mahasiswa guna menjadikan mereka lebih kompetitif di dunia global. Direktur Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran (TransDiva) Unhas, Dr Sahriyanti Saad SHut MSi, menyebut bahwa saat ini terdapat 305 mahasiswa asing dari 46 negara yang belajar di Unhas, yang menjadi potensi untuk pengembangan program double degree/joint degree. Unhas telah memiliki pedoman pelaksanaan kelas internasional yang perlu dijalankan secara efektif.

Dengan mekanisme dan prosedur yang telah diterapkan, Unhas berusaha memfasilitasi setiap program studi yang memiliki kelas internasional untuk menerapkan double degree, joint degree, atau bahkan fast track. Koordinasi dan kolaborasi antar unit, prodi, fakultas, dan universitas dianggap sebagai langkah penting dalam mengoptimalkan potensi program-program akademik tersebut. Data terakhir menunjukkan Unhas memiliki mahasiswa internasional dari berbagai negara yang diharapkan bisa mendukung perkembangan program-program inovatif tersebut.

Source link

spot_img

Hot Topics

Related Articles