Bendera baru Suriah dikibarkan di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Jumat pagi. Upacara pengibaran bendera yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani, Utusan Khusus PBB untuk Suriah Geir O. Pedersen, serta sejumlah perwakilan tetap PBB dan anggota masyarakat sipil Suriah yang berdomisili di Amerika Serikat, berlangsung meriah. Bendera revolusioner Suriah berkibar di PBB di tengah tepuk tangan dan sorak sorai, berdampingan dengan bendera 193 negara anggota dan dua negara pengamat.
Dalam pernyataannya kepada pers, al-Shaibani menyampaikan, “Ini adalah pesan bagi seluruh dunia, bagi semua orang merdeka di penjuru bumi. Momen ini bukan hanya tentang bangsa Suriah, melainkan relevan bagi seluruh umat manusia. Kehendak rakyat telah menang.” Warga Suriah di Amerika Serikat juga ikut meramaikan upacara di luar gedung PBB dengan melambaikan bendera dan mengungkapkan dukungan mereka.
Al-Shaibani kemudian mendekati warga yang berkumpul, menyapa, dan berbincang dengan mereka. Bendera baru Suriah yang dikenal sebagai “bendera revolusioner” diadopsi oleh misi-misi luar negeri setelah jatuhnya rezim Baath yang telah berkuasa selama 61 tahun. Sebelumnya, bendera ini digunakan oleh kelompok oposisi selama perang sipil Suriah. Aksi pengibaran bendera Suriah di PBB menjadi simbol kemenangan bagi rakyat Suriah.