Suhu di Arab Saudi dapat mencapai 40 derajat lebih pada puncaknya. Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Puskes Haji Kemenkes) akan memberdayakan ketua kelompok terbang (kloter) hingga pembimbing ibadah untuk memberikan edukasi soal kesehatan kepada jamaah calon haji sebagai langkah promotif dan preventif. Anggota Tim Pemeriksaan Kesehatan Haji Kemenkes, Enny Nuryanti, menjelaskan bahwa pelibatan ketua kloter hingga pembimbing ibadah tersebut penting untuk mengingatkan jamaah tentang kondisi ekstrem di Arab Saudi. Selain itu, menurunnya jumlah personel di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) membuat sosialisasi kesehatan harus dilakukan bersama. Total jumlah petugas di KKHI pada 2025 hanya 188 orang atau menurun dari 2024 yang mencapai 306 orang.
Kementerian Kesehatan sering menemukan masalah kesehatan terhadap peserta haji sebelum diberangkatkan menuju Tanah Suci, seperti hipertensi dan diabetes. Oleh karena itu, edukasi perlu dilakukan secara dini. Di samping itu, Kemenkes terus melengkapi fasilitas kesehatan baik di KKHI Makkah maupun KKHI Madinah, seperti fasilitas rontgen hingga laboratorium elektrokardiogram (EKG). Tim kesehatan haji juga akan membentuk pos kesehatan satelit di setiap hotel tempat tinggal jamaah Indonesia.
Untuk efisiensi logistik, Kementerian Kesehatan memprioritaskan pembelian obat-obatan langsung di Arab Saudi selama musim haji 2025 guna menghindari penumpukan dan risiko kedaluwarsa. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa pembelian langsung di lokasi dianggap lebih efektif daripada pengiriman dari Indonesia. Tujuannya adalah agar lebih efisien dan sesuai kebutuhan riil di lapangan. Dengan langkah-langkah ini diharapkan kesehatan para jamaah haji dapat terjaga dengan baik selama menjalani ibadah di Tanah Suci.