Pemerintah China akan melakukan uji coba penerapan kebijakan bebas visa kepada lima negara Amerika Latin yaitu Brasil, Argentina, Chili, Peru, dan Uruguay. Kebijakan ini diperluas untuk memfasilitasi perjalanan lintas batas pemegang paspor dari negara-negara tersebut mulai 1 Juni 2025 hingga 31 Mei 2026. Langkah ini diumumkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam sebuah konferensi pers di Beijing. Keputusan ini diambil setelah Presiden China, Xi Jinping, membuka Pertemuan Tingkat Menteri Forum China-CELAC, forum yang terdiri dari China dan 33 negara Amerika Latin dan Karibia. Setelah forum, Presiden Xi Jinping juga melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa pemimpin negara Amerika Latin.
Kebijakan bebas visa ini memungkinkan pemegang paspor biasa dari lima negara tersebut untuk memasuki China tanpa visa dan tinggal selama maksimal 30 hari untuk keperluan bisnis, wisata, kunjungan keluarga, atau transit. Lin Jian juga menekankan komitmen China untuk membuka diri secara luas dan memudahkan perjalanan antara China dan negara-negara lain. Sebelumnya, China sudah menerapkan kebijakan transit bebas visa selama 240 jam bagi warga negara pemilik paspor dari 54 negara, termasuk negara-negara Eropa, Amerika, Oseania, dan Asia.
Data dari Badan Administrasi Imigrasi Nasional China menunjukkan bahwa jumlah orang asing yang memanfaatkan fasilitas bebas visa untuk berkunjung ke China terus meningkat dari tahun ke tahun. China juga telah melaksanakan perjanjian bebas visa timbal-balik dengan sejumlah negara untuk memperluas akses ke negara tersebut. Di Asia Tenggara, perjanjian bebas visa sudah berlaku untuk warga negara Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Semua langkah ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata dan hubungan bilateral antara China dan negara-negara lain.