Tantangan Seru Trio GJLS dalam Film Terbaru: GJLS Ibuku!

Film “GJLS: Ibuku Ibu-Ibu” merupakan debut dari Grup komedi GJLS dalam layar lebar, disutradarai oleh Monty Tiwa. Grup komedi yang terdiri dari Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir, sudah dikenal melalui podcast mereka yang selalu menghibur publik dengan komedi khas mereka. Mereka sangat tertarik dengan dunia film, bahkan sebelumnya pernah merilis film pendek berjudul “KUYUP” pada tahun 2020 yang mendapat respon positif dari penonton.

Rigen menyatakan bahwa mereka memang sudah memiliki minat dalam dunia film, namun pada awalnya belum memiliki popularitas yang cukup besar sehingga memilih untuk membangun nama terlebih dahulu. Namun, saat banyak produser mulai melirik mereka, kesempatan untuk membuat film layar lebar pun datang. Rigen menambahkan bahwa salah satu faktornya adalah kesuksesan para podcaster lain yang juga terjun ke industri film.

Film ini menampilkan sisi drama dan latar belakang emosional dari cerita keluarga, yang menjadi tantangan tersendiri bagi para komedian tersebut. Setiap karakter dalam film ini memiliki perjuangan dan tantangan masing-masing, seperti yang diutarakan oleh Rispo dan Hifdzi. Meskipun menantang, mereka semua berusaha memberikan yang terbaik dalam memerankan karakter-karakter tersebut.

“GJLS: Ibuku Ibu-Ibu” merupakan film drama-komedi keluarga yang menggambarkan hubungan tiga bersaudara yang unik. Dibintangi oleh Nadya Arina, Reynavenzka Deyandra, Luna Maya, dan Bucek, film ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai 12 Juni 2025. Film ini menawarkan kombinasi antara sisi emosional, konyol, dan hangat dalam satu paket yang menarik untuk ditonton.

Artikel ini disusun berdasarkan wawancara dengan para pemeran dan sutradara film “GJLS: Ibuku Ibu-Ibu”, mengungkapkan tantangan dan perjuangan di balik layar dalam menghasilkan karya yang bermutu. Diharapkan film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan dan kehangatan kepada penonton. Penulis berharap agar film ini mendapat sambutan positif dari masyarakat sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras para seniman dalam menciptakan karya yang berkualitas.

Source link

Hot Topics

Related Articles