GAPMMI Ajak Tanggung Jawab Bersama Atasi Sampah Plastik

GAPMMI mendukung upaya bersama dalam mengelola sampah plastik

GAPMMI, Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia, mendorong pentingnya tanggung jawab kolektif dari semua pihak terkait dalam mengelola sampah plastik. Meskipun masyarakat masih sangat bergantung pada kemasan plastik dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam industri makanan dan minuman, GAPMMI menjelaskan bahwa tantangan terbesar saat ini bukanlah menghapus plastik, tetapi bagaimana mengelola sampah plastik dengan berkelanjutan.

Menurut Ketua Bidang Sustainability dan Social Impact GAPMMI, Arief Susanto, kemasan plastik masih menjadi kebutuhan vital karena faktor keamanan pangan dan keterjangkauan harga. Data menunjukkan bahwa sekitar 20% dari total sampah nasional hingga 2024 adalah sampah plastik, mencapai sekitar 35 juta ton. GAPMMI dan beberapa perusahaan anggotanya telah melakukan langkah-langkah untuk mengelola sampah plastik, termasuk mendirikan industri daur ulang.

Dalam upaya mengurangi sampah plastik, puluhan perusahaan anggota GAPMMI telah menyusun peta jalan sesuai amanat Peraturan Menteri LH Nomor 75/2019. Namun, Arief menegaskan bahwa dibutuhkan pendekatan kolaboratif yang melibatkan semua pihak, mulai dari produsen, pemerintah, masyarakat, akademisi, hingga organisasi non-pemerintah. GAPMMI mengusulkan konsep extended stakeholder responsibility untuk melibatkan semua elemen dalam pengelolaan sampah plastik.

Diharapkan bahwa industri makanan dan minuman dapat terus menjadi pelopor dalam mengelola sampah plastik, tetapi dukungan dari semua pihak diperlukan agar pengendalian sampah plastik dapat berlangsung efektif dan berkelanjutan. Melalui pendekatan yang kolaboratif dan komprehensif, diharapkan masalah sampah plastik di Indonesia dapat diminimalkan.

Source link

Hot Topics

Related Articles