BPKH Dukung Pemanfaatan Bandara Taif untuk Jamaah Haji Indonesia

Bandara Taif, sebagai alternatif bandara haji/umrah, disambut baik oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai langkah strategis Pemerintah Indonesia untuk mengurangi kepadatan di bandara utama. Kepala Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, menyatakan siap mendukung langkah ini dan memastikan pelayanan jamaah haji dan umrah menjadi lebih baik ke depannya. Pemanfaatan Bandara Taif diinisiasi oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam pertemuan dengan Otoritas Bandara Taif di Makkah, Arab Saudi.

BPKH mendukung keberadaan Bandara Taif sebagai alternatif bandara kedatangan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Dengan adanya pilihan jalur transportasi udara yang lebih banyak, diharapkan perjalanan jamaah dapat berlangsung lebih efisien, aman, dan nyaman. Menhub Dudy Purwagandhi juga menilai secara teknis Bandara Internasional Taif layak digunakan sebagai bandara alternatif selain Jeddah dan Madinah.

Selain itu, lokasi Bandara Taif yang relatif dekat dengan Kota Makkah, sekitar 70 kilometer, juga menjadi nilai tambah dalam pemanfaatannya. Langkah ini telah diimplementasikan dengan kedatangan perdana 44 haji khusus asal Indonesia melalui Bandara Taif, sebagai bagian dari usaha diversifikasi pintu masuk jamaah ke Arab Saudi. Menhub Dudy menyatakan bahwa Bandara Taif akan menjadi alternatif bandara haji/umrah untuk mengurangi kepadatan di bandara utama, sesuai dengan upaya pemerintah dalam mendistribusikan arus kedatangan dan meningkatkan kenyamanan jamaah.

Source link

Hot Topics

Related Articles