Gunung Tangkuban Parahu tetap stabil meskipun terjadi gempa pada hari Minggu yang dipicu oleh sesar Lembang. Badan Geologi Kementerian ESDM menjelaskan bahwa meskipun terjadi gempa, tidak terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di gunung ini. Keadaan ini tergambar dari hembusan asap putih tipis hingga sedang yang teramati dari Kawah Ratu dan Kawah Ecoma.
Meskipun beberapa aktivitas terpantau, seperti manifestasi bualan lumpur di Kawah Ratu, tidak terjadi peningkatan intensitas. Meskipun demikian, pemantauan kegempaan tetap dilakukan secara rutin untuk mengantisipasi perkembangan lebih lanjut. Deformasi permukaan gunung api juga dipantau menggunakan alat EDM, GNSS, dan Tiltmeter.
Meskipun level aktivitas Gunung Tangkuban Parahu masih normal, tetap diperlukan kewaspadaan. Masyarakat di sekitar gunung diminta untuk tidak mendekati area kawah aktif dan selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang. Pemerintah dan BPBD juga terus berkoordinasi untuk memantau perkembangan situasi gunung api ini.
Gunung Tangkuban Parahu merupakan gunung api aktif di Jawa Barat yang memiliki sejarah erupsi letusan freatik dari Kawah Ratu. Meskipun aktivitas saat ini stabil, evaluasi terus dilakukan untuk memastikan keamanan masyarakat di sekitar gunung ini. Perhatian dan kewaspadaan dari semua pihak diharapkan untuk menjaga keselamatan bersama.
Dengan begitu, meskipun aktivitas menurun, tetap penting untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi resmi dari Badan Geologi. Kewaspadaan dan koordinasi yang baik diharapkan dapat menjaga keselamatan dan keamanan semua pihak yang terlibat.