Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan persetujuan kepada Kepolisian untuk menyelidiki kericuhan yang terjadi selama tiga orang tewas saat pesta rakyat dalam rangkaian pernikahan anaknya di Pendopo, Kabupaten Garut. Dalam kunjungannya ke RSUD dr Slamet Garut, Gubernur KDM menyatakan bahwa kegiatan pesta rakyat tersebut merupakan bagian dari acara pernikahan anaknya yang diadakan di Pendopo Garut. Meskipun demikian, dia tidak mengetahui tentang adanya insiden saat acara makan gratis tersebut berlangsung.
Dedi Mulyadi menyatakan bahwa kejadian tersebut menjadi sebuah pelajaran, dan seseorang harus bertanggung jawab, namun proses penyelidikan menjadi ranah Kepolisian. Sebagai orang tua dari kedua mempelai, Gubernur tidak akan menghalangi proses penyelidikan Kepolisian untuk mencari tahu siapa yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut. Kericuhan yang terjadi dalam pesta rakyat tersebut merupakan bagian dari pesta pernikahan antara Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar, putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Insiden tersebut mengakibatkan 26 orang terluka dan harus dibawa ke rumah sakit, sementara tiga orang meninggal dunia, termasuk seorang anak delapan tahun, Vania Aprilia, Dewi Jubaeda (61 tahun), dan seorang anggota Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri (39 tahun). Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama dengan Kepolisian untuk mengungkap fakta sebenarnya di lapangan.