Provinsi Riau merupakan wilayah terkait dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dengan Kabupaten Kampar, Siak, Bengkalis, dan Rokan Hilir menjadi daerah paling dominan yang terkena dampak saat ini. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa luasan lahan terbakar di Riau mencapai tingkat tertinggi sepanjang tahun 2025. Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB melaporkan bahwa karhutla melanda 12 kabupaten/kota di Riau, dengan luasan terbesar terjadi di Kabupaten Kampar dan Bengkalis, melebihi 100 hektare. Sementara itu, Kota Pekanbaru juga terdampak dengan luas lahan terbakar mencapai 21,08 hektare. Mayoritas lahan yang terbakar merupakan lahan gambut dan konsesi hutan tanaman industri kelapa sawit. BNPB menekankan pentingnya peningkatan pelaporan dan kesiapsiagaan di daerah, serta kerjasama dalam menghadapi karhutla untuk mencegah dampak berbahaya terhadap kesehatan masyarakat. Selain itu, BNPB juga mengingatkan pengelola perkebunan untuk bertanggung jawab dalam mengelola kawasan yang mereka kelola demi mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan. Dengan upaya yang terus-menerus dan kerjasama yang baik, diharapkan dampak karhutla dapat diminimalkan dan kesehatan masyarakat terjaga.