Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengeluarkan peringatan tegas terhadap penipuan pangan, mengutuk praktik menipu dalam perdagangan beras yang katanya merugikan masyarakat. Berbicara pada upacara penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo pada Minggu (20 Juli), Presiden menanggapi laporan terbaru tentang pencampuran beras oleh pedagang yang tidak jujur—dimana beras biasa dijual sebagai beras premium dengan harga yang tinggi.
Menurut Prabowo, ini bukan lagi kasus distorsi pasar—ini adalah ancaman langsung terhadap kesejahteraan dan stabilitas nasional. Itu IDR 1.000 triliun dalam lima tahun, kita mungkin bisa menghapus kemiskinan di Indonesia,” kata Prabowo.