Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, mengonfirmasi bahwa upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi tersebut masih terkendali. Dengan keberadaan satgas dan posko yang aktif sepanjang tahun, pemprov Kalteng terus berupaya maksimal dalam penanggulangan karhutla tanpa harus menetapkan status siaga darurat. Melalui laporan penanganan karhutla pada rapat monitoring situasi terkini, Gubernur Agustiar menjelaskan bahwa sejak Juni hingga Oktober 2025, sebanyak 77 Pos Lapangan (Poslap) aktif di 52 kecamatan berisiko tinggi. Pos lapangan tersebut melakukan patroli rutin, sosialisasi, edukasi, pengecekan sarana pendukung, pembasahan wilayah rawan, dan pemadaman dini jika terjadi karhutla. Lebih lanjut, pada puncak musim kemarau, jumlah hotspot atau titik panas juga mengalami peningkatan signifikan. Data dari Sipongi mencatat 1.326 hotspot di Kalteng atau sekitar 2,09 persen dari total nasional, yang mencapai 63.559 hotspot. Pemprov Kalteng siap menetapkan status keadaan darurat bencana karhutla apabila evaluasi mingguan menilai hal tersebut diperlukan. Mereka juga siap untuk meminta dukungan operasi udara kepada BNPB. Dengan komitmen untuk terus meningkatkan upaya pengendalian karhutla, Pemprov Kalteng tetap fokus pada deteksi dini dan perlindungan terhadap lingkungan.