Program pendidikan gratis Sekolah Rakyat, yang dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital, diyakini memiliki potensi untuk memutus lingkaran kemiskinan di Indonesia. Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, menyatakan bahwa Sekolah Rakyat tengah membangun 100 sekolah unggul untuk mencapai tujuan tersebut. Anak-anak yang bersekolah di Sekolah Rakyat telah mendapat izin dari orang tua mereka dan mendapatkan pendidikan mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Presiden Prabowo Subianto menjadi penggagas program Sekolah Rakyat ini untuk memberikan akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Siswa Sekolah Rakyat menerima pendidikan formal pada siang hari dan pendidikan karakter pada malam hari, dengan kurikulum yang juga mencakup nilai-nilai agama, kepemimpinan, dan keterampilan hidup. Pembangunan tahap pertama Sekolah Rakyat telah dimulai di berbagai wilayah Indonesia, dengan rencana operasional untuk 165 sekolah rintisan pada tahun ini.
Presiden Prabowo Subianto memberikan pembekalan kepada kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat dalam upaya memastikan kelancaran program ini. Dengan dukungan Kementerian Sosial sebagai pelaksana teknis, Sekolah Rakyat diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam mengakhiri lingkaran kemiskinan di Indonesia.
