Sebanyak 1.250 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemda DKI dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa di Gedung DPR/MPR RI, dengan polisi yang menekankan pendekatan humanis dalam mengawal aksi tersebut. Kapolres Metro Jakarta Pusat menyatakan bahwa tujuan utama pengamanan ini adalah untuk memastikan kegiatan berjalan aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. Seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan telah menjalani persiapan dalam Tactical Wall Game (TWG) dan apel gabungan, untuk memastikan pemahaman yang menyeluruh terkait dengan peta kerawanan dan langkah-langkah pengamanan yang akan dilakukan.
Petugas yang dikerahkan baik dari TNI, Polri, maupun Pemda DKI Jakarta menjaga ketertiban dengan cara persuasif dan humanis, tanpa menggunakan senjata api. Mereka juga mengimbau para peserta demo untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan merugikan seperti membakar ban atau merusak fasilitas umum. Polisi juga melakukan pengaturan lalu lintas secara situasional, disarankan kepada masyarakat untuk menghindari area Gedung DPR/MPR RI selama aksi berlangsung dan menggunakan jalur alternatif. Para petugas bertugas untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif bagi semua pihak, serta mengingatkan publik untuk tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi, khususnya yang beredar di media sosial. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas utama dalam pengamanan ini.
