Pasar berharap pernyataan Presiden Prabowo Subianto dapat meredakan panasnya kondisi sosial dan politik di dalam negeri. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup melemah dengan data ekonomi domestik yang tercatat solid periode Agustus 2025. IHSG turun 94,42 poin atau 1,21 persen ke posisi 7.736,07. Indeks LQ45 juga turun 8,42 poin atau 1,06 persen ke posisi 788,70.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan bahwa situasi dalam negeri yang tidak kondusif mempengaruhi IHSG, dengan kekhawatiran akan adanya demonstrasi lanjutan setelah gelombang protes terhadap tunjangan dan sikap elite politik. Pasar berharap pernyataan dari Presiden Prabowo Subianto dapat menstabilkan kondisi dalam negeri.
Data ekonomi yang dirilis hari ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang tetap solid. Indeks PMI Manufaktur Indonesia naik menjadi 51,5 pada Agustus 2025 dari 49,2 pada Juli 2025, menandakan adanya ekspansi dalam aktivitas manufaktur. Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus 4,18 miliar dolar AS dan inflasi IHK bulan Agustus berada dalam target BI.
Pasar memantau situasi internasional, termasuk putusan pengadilan Federal AS terkait tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump dan hubungan antara India dan China. IHSG melemah namun masih bertahan di zona negatif. Sementara sektor industri menguat, sektor teknologi terkoreksi paling dalam.
Frekuensi perdagangan saham hari ini mencapai 2.310.930 kali transaksi dengan nilai saham Rp23,51 triliun. Bursa saham regional Asia juga mengalami pergerakan yang beragam. Pasar keuangan Indonesia terus dipengaruhi oleh dinamika sosial dan politik.