Unpas Membubarkan Mahasiswanya demi Mencegah Ricuh

Mahasiswa Universitas Pasundan (Unpas) Bandung membubarkan diri sebelum terjadinya ricuh pada Senin malam. Pihak kepolisian dilaporkan menembakkan gas air mata ke kampus di Jalan Tamansari Bandung. Wakil Rektor III Unpas, Dr. M Budiana, menyampaikan pernyataan dari Rektor Unpas, Prof. Azhar Affandi terkait kronologis kejadian tersebut. Mahasiswa Unpas melakukan aksi demonstrasi damai di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat pada hari itu dari pukul 15.00 hingga 17.30 WIB. Setelah itu, mahasiswa kembali ke kampus pada pukul 18.00 WIB, namun masih ada yang tertinggal di kampus, termasuk mahasiswa relawan kesehatan.

Meskipun begitu, pihak Unpas mengakui adanya upaya pengamanan oleh pihak kepolisian di sepanjang Jalan Tamansari yang dilaporkan banyak kelompok yang berkumpul dan bukan dari pihak Unpas. Video peristiwa dugaan penembakan gas air mata ke area Unpas dan Universitas Islam Bandung (Unisba) di Tamansari menjadi viral di media sosial Instagram. Polda Jawa Barat juga menyebut bahwa kericuhan yang terjadi di sekitar Unisba malam itu diduga direncanakan oleh sekelompok massa untuk memancing aparat agar masuk ke area kampus.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan, menjelaskan bahwa aksi massa tersebut didesain untuk menyerang kampus, namun polisi tidak melakukan penyerangan ke dalam kampus. Kelompok massa yang berkumpul di Jalan Tamansari berjumlah sekitar 150 hingga 200 orang, melakukan blokade jalan, berpakaian serba hitam, menutup muka, serta membawa berbagai benda seperti batu, besi, dan kayu. Polisi mengungkapkan bahwa tembakan gas air mata dipicu oleh serangan bom molotov dari sekelompok orang berpakaian hitam yang diduga kelompok anarko.

Kapolda Jabar juga menegaskan bahwa petugas tidak melakukan serangan terhadap kampus tersebut, melainkan menembakkan gas air mata setelah provokasi dari kelompok tersebut. Selain itu, Kombes Pol Hendra Rochmawan mengungkapkan bahwa serangan bom molotov dipicu oleh kelompok anarko dari dalam kampus ke arah petugas dan kendaraan, termasuk mobil rantis Brimob. Semua pihak berharap situasi dapat kembali kondusif dan normal serta menghindari tindakan anarkis yang dapat merugikan banyak pihak.

Source link

Hot Topics

Related Articles