Pendekatan Baru dalam Menyikapi Transformasi Dunia Kerja

Menaker Yassierli menyatakan bahwa Indonesia harus mengadopsi pendekatan baru untuk menghadapi tantangan kompleks dalam dunia kerja. Menurutnya, hanya mengikuti praktik terbaik dari negara lain tidak akan cukup lagi. Indonesia perlu merancang praktik baru yang menggabungkan praktik global dengan kearifan lokal. Salah satu isu utama yang perlu segera ditangani adalah memperkuat keterkaitan antara pendidikan, pelatihan, dan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini merupakan amanat konstitusi bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan yang layak.

Menaker juga menggarisbawahi beberapa masalah klasik dalam ketenagakerjaan, seperti upah yang tidak dibayar, diskriminasi, dan ketidaksesuaian pesangon. Selain itu, tantangan baru muncul dari pekerja platform di era digital yang membutuhkan perlindungan yang pasti. Menaker menekankan pentingnya hubungan industrial yang sehat dan regulasi yang bisa beradaptasi dengan perubahan zaman.

Pekerja harus dilihat sebagai talenta dan aset bangsa, terutama di tengah perubahan besar akibat teknologi, kecerdasan buatan, dan pergeseran angkatan kerja ke generasi milenial dan Z. Generasi muda punya motivasi yang lebih dari sekadar penghasilan, mereka juga mencari makna dalam pekerjaan mereka. Transformasi yang berfokus pada manusia diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ketenagakerjaan di masa depan.

Organisasi perlu memberi ruang bagi generasi muda untuk berinovasi, mengubah budaya kerja, dan membangun sistem yang fleksibel dan bermakna. Menaker juga menyoroti pentingnya kompetensi masa depan tidak hanya terkait dengan keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan belajar, kecerdasan emosional, dan pemikiran desain. Semua ini menjadi modal penting untuk menghadapi perubahan yang cepat di dunia kerja. Melalui pendekatan yang berpusat pada manusia, birokrasi dapat memberikan dampak positif yang besar bagi bangsa.

Source link

Hot Topics

Related Articles