Generasi muda Nepal, atau Gen Z, memimpin gelombang protes yang mengguncang negara tersebut setelah pemerintah memberlakukan larangan media sosial. Protes ini berkembang menjadi perlawanan terhadap korupsi dan nepotisme yang dirasakan merugikan rakyat. Situasi semakin memanas dengan bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan yang menyebabkan korban jiwa. Perdana Menteri pun akhirnya digulingkan dari jabatannya sebagai akibat dari tekanan massa yang semakin kuat. Kronologi demo Gen Z di Nepal dimulai saat pemerintah Nepal mengumumkan larangan terhadap 26 platform media sosial populer karena tidak mendaftar ke Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi. Demonstrasi dimulai pada 8 September 2025 dan menyebar ke berbagai kota di Nepal. Pemerintah merespons dengan memberlakukan jam malam, mengerahkan tentara, dan menggunakan berbagai taktik untuk membubarkan massa, menyebabkan korban jiwa dan luka-luka. Akibat protes ini, Bandara Internasional Tribhuvan ditutup dan penerbangan dialihkan ke kota lain. Hasil politik dari protes tersebut termasuk dicabutnya larangan media sosial, pengunduran diri Perdana Menteri, kompensasi untuk keluarga korban, dan pertemuan dengan perwakilan Gen Z. Protes Gen Z di Nepal bersumber dari larangan media sosial, ketidakpuasan terhadap korupsi dan nepotisme, krisis ekonomi dan pengangguran pemuda, serta reaksi terhadap pembatasan kebebasan digital. Gelombang perlawanan ini melibatkan ribuan anak muda Nepal yang turun ke jalan menuntut perubahan yang adil dan transparan.