Pada Jumat malam di Jakarta, sekelompok massa diperkirakan berjumlah seratus orang membakar dua unit bus polisi yang terparkir di eks gedung Mapolres Metro Jakarta Pusat di Jalan Kramat Raya. Selain membakar bus, mereka juga mengambil barang-barang dari dalam gedung yang saat ini digunakan sebagai markas Tim Gegana Korps Brimob Polri.
Tak jauh dari markas Gegana, kelompok lain membakar sebagian halte Transjakarta Senen Toyota Rangga. Massa juga melakukan pembakaran di Halte Transjakarta Polda Metro Jaya di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan pada pukul 21.00 WIB. Aksi unjuk rasa dilakukan oleh berbagai kelompok mahasiswa dan masyarakat di depan Markas Polda Metro Jaya sebagai bentuk protes atas kejadian sebelumnya.
Seorang pengemudi ojek daring bernama Affan Kurniawan meninggal dunia akibat dilindas oleh kendaraan taktis Brimob dalam kericuhan antara demonstran dan petugas kepolisian di Jakarta Pusat. Kericuhan tersebut terjadi setelah elemen masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen diserang oleh pihak kepolisian. Pada dini hari, Kadiv Propam Polri mengungkapkan bahwa tujuh aparat Brimob yang diduga terlibat dalam insiden tersebut masih dalam proses pemeriksaan.
Kematian Affan memicu unjuk rasa susulan yang melibatkan ratusan anggota masyarakat dan pengemudi ojek daring di depan Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat. Situasi ini semakin memanas setelah insiden tersebut, menunjukkan suasana tegang di Jakarta.