Polres Jakarta Timur Tangkap Empat Pelaku Perusakan Kantor Polisi

Polres Metro Jakarta Timur melakukan penangkapan empat terduga pelaku perusakan sejumlah kantor polisi di wilayah mereka selama aksi kericuhan pada Jumat malam dan Sabtu dini hari. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, menyatakan bahwa dua dari Polsek Jatinegara, satu dari Polsek Cipayung, dan satu dari Polres Metro Jaktim telah ditangkap. Dicky menjelaskan bahwa pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terhadap peran terduga pelaku dan sedang memburu kelompok lain yang terlibat dalam kejadian tersebut.

Aksi anarkis tersebut melibatkan ratusan massa yang menyerang Polres Metro Jakarta Timur, mengakibatkan puluhan kendaraan terbakar di depan gedung Polres. Massa melempari gedung dengan batu dan benda keras lainnya, menciptakan situasi mencekam di sekitar Markas Polres Metro Jaktim. Selain Polres Metro Jaktim, lima Polsek di Jakarta Timur juga diserang oleh massa, termasuk Polsek Matraman, Makasar, Ciracas, Jatinegara, dan Cipayung.

Aksi tersebut bermula dari keinginan massa untuk membubarkan parlemen dan menyoroti kebijakan yang dianggap merugikan rakyat. Berbagai kalangan seperti buruh, pekerja kantoran, pelajar, dan mahasiswa turut serta dalam aksi tersebut yang berujung ricuh ketika polisi membubarkan massa dengan gas air mata.

Dalam perkembangan aksi selanjutnya, ribuan buruh berkumpul di Gedung DPR RI pada Kamis pagi, namun kericuhan meletus di beberapa titik pada sore harinya. Kejadian tragis terjadi ketika kendaraan taktis Brimob menabrak seorang pengendara ojek online hingga tewas di Pejompongan. Massa kemudian merusak fasilitas umum, termasuk pos polisi, rambu lalu lintas, dan bahkan melakukan penjarahan di rumah politisi.

Kemarahan massa juga mencapai rumah politisi terkenal seperti Ahmad Sahroni, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, Surya Utama alias Uya Kuya, Nafa Urbach, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani. Barang-barang di rumah tersebut dirusak habis dan meninggalkan jejak coretan di tembok rumah Anggota DPR RI. Kepolisian terus melakukan pendalaman kasus dan memastikan keamanan di wilayah tersebut setelah insiden tersebut.

Source link

Hot Topics

Related Articles