Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa anggaran belanja pemerintah mencapai Rp 102,5 triliun pada Februari 2024, meningkat dari Rp 83,2 triliun pada periode yang sama tahun 2023. Realisasi belanja tersebut bahkan setara dengan kondisi pada tahun 2021 saat pandemi Covid-19 yang mencapai Rp 94,6 triliun. Realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) mencapai Rp 44,8 triliun atau 4,1 persen dari pagu Rp 1.090,8 triliun. Salah satu faktor utama peningkatan belanja K/L adalah persiapan pelaksanaan pemilu senilai Rp 16,5 triliun per 12 Februari 2024.
Selain anggaran untuk pemilu, realisasi belanja juga termasuk belanja pegawai sebesar Rp 15,3 triliun untuk pembayaran gaji dan tunjangan aparatur sipil negara (ASN)/TNI/Polri. Belanja barang juga meningkat menjadi Rp 12,9 triliun, yang dipengaruhi oleh pembayaran BOS dan kegiatan terkait persiapan, pelaksanaan, dan pengawasan pemilu.
Realisasi belanja modal juga mengalami kenaikan menjadi Rp 4,1 triliun dari Rp 2,6 triliun. Peningkatan ini didorong oleh belanja sarana dan prasarana bidang pertahanan dan keamanan Polri serta bidang kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sementara itu, realisasi belanja non-K/L mencapai Rp 51,6 triliun, setara dengan 3,8 persen dari pagu Rp 1.376,7 triliun, yang didukung oleh realisasi pembayaran manfaat pensiun.
Artikel asli dapat dilihat di: https://rmol.id/bisnis/read/2024/02/23/610522/pemilu-habiskan-rp16-5-triliun-realisasi-belanja-pemerintah-pusat-mencapai-rp-96-4-triliun