Didit Hediprasetyo, juga dikenal sebagai Didit Prabowo, adalah seorang anak yang tumbuh dalam keluarga militer. Namun, kehidupannya diwarnai oleh kisah penuh pengorbanan karena harus berpisah jauh dengan sang ayah, Prabowo Subianto.
Situasi politik pada tahun 1998 membuat hubungan Didit dengan ayahnya semakin sulit. Saat itu, Soeharto, kakek Didit, dilengserkan dari jabatan presiden. Ayah Didit, Prabowo, dituduh terlibat dalam peristiwa tersebut, yang menyebabkan tegangnya hubungan antara Prabowo dan Soeharto. Akibatnya, Prabowo dipecat tanpa penghormatan serta dianggap bercerai dengan Titiek Soeharto. Prabowo kemudian memilih untuk meninggalkan Keluarga Cendana dan hidup dalam pengasingan di Yordania.
Dalam buku ‘Prabowo Subianto: Jalan Terjal Seorang Jenderal’, Didit mengungkapkan kehilangan besar yang dirasakannya saat sang ayah pergi. Pada usia 14 tahun, Didit mengungkapkan perasaan sedihnya kepada seorang prajurit Kopassus yang berjaga di Cendana. Didit sangat merindukan kehadiran sang ayah.
“Dulu saat papa saya pergi berperang, walau saya tahu ia bertaruh hidup dan mati, saya tetap tenang karena saya tahu ia akan tetap pulang. Sekarang, walau dia hidup, dia tidak bisa pulang,” ucap Didit.
Didit bahkan pernah bertanya kepada prajurit Kopassus apakah mereka bisa membawa pulang sang ayah. Pertanyaan tersebut membuat Soeharto terhenyak.
Kisah Didit Hediprasetyo merupakan cermin dari pengorbanan dan kesulitan yang dihadapi oleh anak-anak dalam keluarga militer, terutama ketika politik dan kebijakan pemerintah memengaruhi hubungan keluarga mereka.