Tom Lembong mengungkapkan bahwa penurunan stok Bulog sebesar 1,3 juta ton disebabkan oleh kebijakan pemerintah dalam pendistribusian bantuan sosial (Bansos) secara besar-besaran menjelang pemilihan umum. Hal ini diungkapkan dalam sebuah diskusi dengan tema “Pemilu 2024: Kita Belajar Apa?” yang diadakan di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan. Tom Lembong juga menyinggung banyak pejabat yang sibuk menghadapi lonjakan harga beras akibat politisasi beras menjelang Pemilu 2024. Baginya, para pejabat tersebut seolah-olah berperan sebagai pemadam kebakaran dalam menghadapi situasi yang diciptakan oleh pemerintah.
Sumber: Source link