Home Berita PETI di Desa Segar Wangi Renggas Tujuh Ketapang Kembali Meningkat, APH Pergi...

PETI di Desa Segar Wangi Renggas Tujuh Ketapang Kembali Meningkat, APH Pergi Ke Mana..?

0

Maraknya aktivitas Pertambangan Emas Ilegal (PETI) di Desa Segar Wangi Dusun Mambuk 1 di lokasi Renggas Tujuh, Kabupaten Ketapang, semakin merusak ekosistem lingkungan sekitarnya. Aktivitas PETI ini melibatkan penggalian lubang terowongan untuk mencari emas melalui batuan yang digiling di jasa peleburan batu di lokasi PETI. Meskipun aktivitas ini ilegal, Aparat Penegak Hukum (APH) terlihat tidak mengetahui atau terlibat dalam pembiaran, sehingga masyarakat menduga adanya keterlibatan mereka.

Masyarakat berharap agar APH turun langsung ke lokasi PETI untuk menghentikan kegiatan ini yang merusak hutan, menyebabkan sungai tertutup, serta mencemari air sungai yang sulit digunakan sebagai mata pencaharian. Masyarakat juga berharap agar oknum Aparat Penegak Hukum, seperti Kepolisian Kalimantan Barat dan Mabes Polri, segera menertibkan kegiatan ilegal PETI yang semakin marak, terutama di Desa Segar Wangi Dusun Mambuk 1.

Regulasi PETI juga melanggar Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral. Dampak negatif dari kegiatan PETI meliputi dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan. Secara sosial, PETI dapat menghambat pembangunan daerah, memicu konflik sosial, merusak fasilitas umum, dan menimbulkan gangguan kesehatan akibat paparan bahan kimia. Secara ekonomi, PETI dapat menurunkan penerimaan negara, memicu buruknya perekonomian masyarakat, dan menyebabkan kelangkaan barang kebutuhan masyarakat. Dari sisi lingkungan, PETI dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, bencana lingkungan, dan pencemaran air dan udara.

Dengan banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan oleh PETI, Pemerintah perlu fokus pada penanganan dan penertiban praktik pertambangan ilegal ini. Tindakan tegas dari Aparat Penegak Hukum diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku PETI dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada lingkungan dan ekosistem sekitar.

Source link

Exit mobile version