Dalam acara tersebut, hadir Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar Muhamad Nur, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar Bambang Pramono, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar Achris Sarwani, Deputi Kepala Perwakilan BI Prov. Jabar Jeffri Dwi Putra, Kepala Perwakilan BI Cirebon Anton Pitono, serta para KPw BI Jawa Barat dan Cirebon. Mereka disambut oleh Pengasuh Ponpes Al Mizan KH Maman Imanulhaq, Ketua Yayasan Al Mizan Asep Zaenal Arifin, dan Direktur Pesantren Gus Mari Muhammad Hadiq.
Muhammad Nur menyatakan bahwa edukasi keuangan syariah sangat penting untuk diberikan kepada komunitas pesantren karena pesantren dianggap sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Dia juga menekankan bahwa BI akan terus berkolaborasi dengan berbagai institusi keislaman, termasuk pondok pesantren, untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Kiai Maman mengapresiasi kehadiran BI di Al Mizan dan berharap bahwa edukasi yang diberikan oleh BI dapat memperkuat ekonomi keumatan sesuai dengan perhatian pemerintah saat ini. Menurutnya, pesantren memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi syariah melalui pengembangan keilmuan dan sosialisasi ekonomi syariah kepada masyarakat, serta melalui praktek riil teori ekonomi syariah dalam aktivitas ekonomi.
Kiai Maman menegaskan bahwa peran pesantren dalam ekonomi syariah sangat penting karena mereka menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat sekitar. Jika pesantren berhasil dalam mengembangkan potensi ekonomi syariahnya, maka itu akan diikuti oleh masyarakat sekitar.
