Manajemen Wateris Indonesia Meluncurkan Strategi Untuk Menghindari Kerugian Besar

Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia mengalami penurunan angka kerugian sebesar 34,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Rugi bersih tahun ini mencapai Rp1,649 triliun. Namun, saldo rugi bersih masih membengkak dengan akumulasi rugi mencapai Rp14,31 triliun, meningkat 8,16 persen year-to-date.

Pendapatan AirAsia pada awal tahun ini naik 75,2 persen menjadi Rp6,625 triliun, didominasi oleh pendapatan dari operasi penerbangan. Penjualan kursi penumpang meningkat 71,9 persen, pendapatan bagasi melonjak 147,7 persen, dan pendapatan pelayanan penerbangan naik 184,09 persen.

Meskipun pendapatan meningkat, beban usaha juga mengalami kenaikan. Rugi usaha mencapai Rp702,61 miliar dan beban keuangan senilai Rp362,13 miliar, meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya.

Manajemen AirAsia Indonesia telah melakukan berbagai langkah untuk keluar dari situasi keuangan yang sulit, termasuk efisiensi biaya, negosiasi kembali biaya dengan grup AirAsia, dan mencari peluang pendanaan eksternal. Namun, manajemen mengakui adanya ketidakpastian atas kemampuan perusahaan untuk bertahan, terutama terkait dengan sumber daya keuangan yang dibutuhkan.

Keterbukaan informasi ini diungkapkan dalam laporan keuangan tahun 2023 AirAsia Indonesia yang dipublikasikan di situs Bursa Efek Indonesia.

Source link

spot_img

Hot Topics

Related Articles