TNI-Polri Menyiapkan 3 Ring Pengamanan untuk Konferensi KTT WWF ke-10

Pengamanan di sekitar area pertama akan dilakukan oleh Paspampres, area kedua oleh TNI, dan area ketiga akan dijaga oleh Polri, termasuk untuk tamu very important person (VIP) dan kegiatan lain di luar forum utama. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Fadil Imran, selaku Kepala Operasi Puri Agung 2024 saat memimpin apel gelar pasukan di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar Bali.

“Konsep ini biasanya dilakukan bersama TNI. TNI membentuk satgas dan kami melakukan Operasi Puri Agung,” ungkap Komjen Fadil dalam keterangannya yang diterima oleh redaksi pada Kamis malam (16/5). Sebelum apel gelar pasukan, TNI dan Polri telah melakukan beberapa kegiatan seperti rapat personel secara detail, Tactical Floor Game (TFG), dan latihan praoperasi.

“Hari ini, gelar pasukan dilakukan untuk memeriksa kesiapan personel dan peralatan dalam mengamankan acara,” jelaskan Fadil. Menurutnya, World Water Forum ke-10 merupakan acara penting yang membahas isu dan masalah air secara global. Isu-isu seperti air, pangan, dan energi dianggap sebagai isu krusial yang harus didiskusikan bersama.

“Polri melibatkan 5.791 personel dengan adanya command center untuk optimalisasi pelaksanaan tugas,” tambahnya. Petugas lapangan telah menerima jadwal kedatangan peserta dan tamu negara. Nantinya akan ada tim pengawalan, rute, patroli, dan parkir (Walrolakir) yang akan mengantar peserta dari bandara menuju tempat registrasi dan akomodasi.

“Kepala negara dijadwalkan tiba pada tanggal 18 dan ada tim yang akan menerima serta Polri akan terlibat sebagai petugas pengawal tamu VVIP. Area ketiga akan disiagakan dengan keamanan dijaga oleh unit K9, polisi pariwisata, polisi obvit, sabhara yang bertugas untuk memberikan rasa aman dan nyaman,” ungkapnya. Fadil juga mengimbau agar semua pihak tetap menjaga suasana kondusif selama acara World Water Forum dan memahami adanya pengaturan dan pengalihan arus lalu lintas sesuai situasi.

“Kami tidak ingin mengganggu kegiatan pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bali. Kami ingin menunjukkan bahwa acara ini tidak mengganggu tapi memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tambahnya. Meskipun begitu, Fadil Imran berharap bahwa masyarakat dapat memanfaatkan kehadiran sekitar 17 ribu peserta acara ini yang tentunya akan berdampak pada perekonomian masyarakat Bali.

“Mudah-mudahan dengan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan isu air, dapat membawa kesejahteraan bagi semua,” katanya. Sementara itu, Pangkogabwilhan II Marsekal Madya TNI Muhammad Khairil Lubis menyatakan bahwa World Water Forum telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, dan Indonesia sebagai tuan rumah tahun ini harus memberikan yang terbaik.

“Dengan sistem keamanan yang dilakukan oleh TNI dan Polri, dengan penggunaan alutsista yang ada, kita bisa menjalankan acara ini dengan aman dan lancar sambil tetap waspada terhadap gangguan apapun,” pungkas Khairil. Kepala negara yang hadir juga diharapkan akan membantu percepatan kesepakatan dalam penyelesaian masalah air demi kesejahteraan masyarakat dunia.

Source link

spot_img

Hot Topics

Related Articles