Dalam upaya meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja (K3) di industri pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) mengadakan Webinar Nasional dengan tema “Mewujudkan Pariwisata yang Aman Melalui Implementasi K3 yang Efektif”. Kepala Disnakertrans DIY, Aria Nugrahadi, menekankan pentingnya K3 sebagai aspek krusial dalam menjaga kepercayaan wisatawan. Di tengah potensi risiko yang seringkali terdapat dalam destinasi wisata, pengelola industri pariwisata diminta untuk memprioritaskan penerapan K3. Aria juga menyoroti perlunya pengelola destinasi minat khusus untuk mengurangi kecelakaan kerja dengan menyediakan APD dan merencanakan evakuasi serta mitigasi bencana. Selain itu, pembentukan SOP dan sertifikasi CHSE untuk tempat wisata juga menjadi fokus dalam upaya menjaga keamanan, kesehatan, dan kebersihan. Meskipun terdapat tantangan dalam implementasi K3, DIY dapat menjadi contoh baik dalam mengintegrasikan K3 dengan industri pariwisata. Nur Rokhman dari Sekolah Vokasi UGM juga menegaskan pentingnya K3 dalam sektor pariwisata dan bahkan menyebut Yogyakarta perlu menjamin aspek keselamatan dan kesehatan kerja di lingkup sektor pariwisata sebagai kota wisata. Sesuai urgensi penerapan K3, program studi Magister Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah dibuka oleh UGM. Dengan upaya berkelanjutan, sektor pariwisata DIY diharapkan mampu mengintegrasikan K3 secara efektif, menjamin keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja bagi pengunjung maupun para pekerja.