“Kritis dan Jaga Independensi Agama: Penemuan dan Wawasan Terbaru”

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, berbicara kepada para tokoh agama di Makassar, menekankan pentingnya kritik yang konstruktif terhadap negara namun tetap menjaga independensi agama. Menurut Menag, agama perlu memiliki fungsi kritis yang dapat berjalan secara independen. Dia juga mengingatkan bahwa hubungan antara agama dan negara harus seimbang, di mana agama yang terlalu tergantung pada negara akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan kritik yang konstruktif. Menag menegaskan bahwa pemimpin agama tidak boleh menjadi subordinasi negara, dan bahwa agama tidak boleh dijadikan alat legitimasi politik. Dia menekankan perlunya harmoni antara agama dan negara, serta mendorong agar keduanya dapat berjalan paralel untuk membangun bangsa. Menurut Menag, kekuatan Indonesia terletak pada kesetaraan antara agama dan negara yang kuat, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

spot_img

Hot Topics

Related Articles