Komisi Antar-Pemerintah ASEAN tentang Hak Asasi Manusia (AICHR) akan mengadakan pertemuan ke-40 di Langkawi, Kedah, Malaysia, pada 11-14 Februari 2025. Pertemuan ini akan membahas hak-hak korban dan penyintas konflik, sejalan dengan upaya ASEAN dalam memperkuat perlindungan HAM di kawasan. Menurut Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra), pertemuan ini akan dipimpin oleh Edmund Bon Tai Soon, perwakilan Malaysia untuk AICHR sekaligus Ketua AICHR 2025. Agenda penting pertemuan ini mencakup usulan deklarasi ASEAN terkait HAM dalam isu lingkungan, pertumbuhan inklusif, pembangunan berkelanjutan, serta hak atas pembangunan. Seluruh negara anggota ASEAN akan mengirimkan perwakilannya, termasuk Perwakilan AICHR dari Timor-Leste sebagai pengamat.
Malaysia, sebagai Ketua ASEAN dan AICHR 2025, akan mengungkapkan bidang prioritas serta pencapaian utama yang sesuai dengan tema kepemimpinan ASEAN tahun ini, yaitu “Inklusivitas dan Keberlanjutan.” Fokus utama pertemuan termasuk pemajuan tematik utama HAM, menangani tantangan HAM yang mendesak, peningkatan kerangka kelembagaan AICHR, transparansi dan akuntabilitas, serta memperkuat kerja sama AICHR dengan badan sektoral ASEAN dan mitra dialog. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan Hak Asasi Manusia di kawasan ASEAN secara holistik dan transparan. Keterlibatan dengan organisasi masyarakat sipil juga akan ditingkatkan melalui dialog dan kolaborasi yang berkelanjutan.