Penerapan Building Information Modelling (BIM) diharapkan dapat mendukung pembangunan berkelanjutan, menurut Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti. BIM membawa manfaat dalam meningkatkan efisiensi, akurasi, dan pengurangan risiko pembangunan infrastruktur. Dalam konteks ini, keberlanjutan BIM dalam tahap operasional infrastruktur memegang peran kunci dalam menjaga sistem manajemen bangunan agar berjalan optimal, seperti Building Management System (BMS) dan Building Energy Management System (BEMS). Tidak hanya itu, BIM juga mendukung pengembangan Bangunan Gedung Cerdas (BGC) serta penyelenggaraan konstruksi yang berkelanjutan, sebagaimana yang diamanatkan dalam Permen PUPR Nomor 9 Tahun 2021.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah melaksanakan penerapan BIM pada lebih dari 28 proyek hingga tahun 2024, meliputi berbagai jenis proyek seperti pasar, fasilitas olahraga, fasilitas pendidikan, maupun proyek di Kawasan strategis Ibu Kota Negara (IKN). Upaya-upaya yang dilakukan oleh Kementerian PU untuk mendukung penerapan BIM antara lain mencantumkan persyaratan personel BIM dalam dokumen tender, mengoptimalkan mutu, biaya, dan waktu proyek melalui e-katalog, serta mengadakan pelatihan dan kegiatan awareness BIM week.
Dengan komitmen pemerintah, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri merupakan hal yang penting untuk meningkatkan standar konstruksi dan keselamatan masyarakat melalui penerapan BIM. Transformasi digital di bidang konstruksi terus didorong untuk memastikan penerapan BIM secara menyeluruh di seluruh Indonesia. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan efisien dapat tercapai dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.