BPS Bali Mencari Penyebab Penurunan Luas Panen Padi
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mengungkapkan beberapa faktor yang menjadi penyebab luas panen padi di Pulau Dewata terus menurun. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Bali Kadek Agus Wirawan, penurunan luas panen dapat disebabkan oleh iklim cuaca yang tidak mendukung serta karena petani yang beralih pekerjaan sementara. Hal ini dapat terjadi ketika ada sektor lain yang lebih menjanjikan sehingga petani berhenti bertanam.
Berdasarkan data yang disampaikan BPS Bali, luas panen padi sepanjang tahun 2024 mengalami penurunan 4,34 persen dibanding tahun sebelumnya. Meskipun demikian, BPS Bali mencatat adanya peningkatan angka potensial luas panen padi untuk periode Januari-April 2025. Hal ini menunjukkan adanya potensi positif dalam produksi padi di Bali meskipun mengalami penurunan sebelumnya.
Proses penghitungan luas panen dan produksi padi di Bali dilakukan dengan menggunakan sistem metodologi survei kerangka sampel area (KSA) padi dan survei ubinan berbasis sub sektor KSA. Data mengenai luasan lahan tanam sawah diambil dari data eksekutif yang telah tercatat. Meskipun terdapat penurunan luas areal tanam sawah, BPS Bali tetap optimis untuk menghasilkan data yang akurat terkait produksi padi di Bali.
Dengan adanya data yang terus diperbarui dan analisis yang dilakukan oleh BPS Bali, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas terkait kondisi produksi padi di Pulau Dewata. Semua informasi yang dikumpulkan akan membantu dalam menyusun strategi yang tepat untuk meningkatkan produksi padi dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Bali.
Artikel ini merupakan hasil riset dan studi yang teliti untuk memberikan informasi terkini terkait produksi padi di Bali. Semua hak cipta atas konten ini dilindungi dan merupakan milik ANTARA 2025.